Di Chapter sebelumnya aku sdh
share info tentang Definisi Pariwisata dan Kepariwisataan.
Dewasa ini semua negara di dunia
sedang berkompetisi dalam mempromosikan pariwisata yang ada di negara masing –
masing guna memperoleh manfaat ekonomi
dari industry pariwisata salah satunya adalah meningkatnya devisa bagi Negara. Di lain sisi periwisata juga dianggap sebagai
pembawa masalah karena dampak negative yang ditimbulkan darinya. Untuk
mengantisipasi dampak negative dari periwisata, maka diperlukan perencanaan
pariwisata yang terintegrasi dan menyeluruh. Lima prinsip dalam konsep
pembangunan pariwisata yang berkelanjutan yaitu pentingnya strategi perencanaan
holistic, pentingnya proses pelestarian ekologi, pentingnya biodiversity &
perlindungan warisan manusia, pentingnya pembangunan jangka panjang yang
berkelanjutan bagi generasi di masa yang akan datang, serta tercapainya
keseimbangan dan keadilan dan pelunag antar Negara.
Industri pariwisata telah
memberikan dampak positif maupun dampak negative sebagai berikut :
Dampak Ekonomi
Kelebihan pariwisata sebagai
sebuah produk adalah tidak dapat dikirim kepada konsumen, sehingga untuk
menikmatinya konsumen harus datang langsung. Denagn demikian, manfaat ekonomi
akan dinikmati oleh banyak pelaku industry pariwisata di daerah tujuan wisata.
Mulai dari transportasi, akomodasi, jasa makanan, cendera mata dll. Selain itu
dengan adanya kujungan wisatawan ke suatu Negara dapat meningkatkan devisa bagi
Negara tersabut misalnya dari sektor perpajakan. Dampak negatifnya adalah
apabila sumber ekonomi dimiliki oleh orang asing dan semua produk untuk menunjang
industry pariwisata diimpor dari luar maka pendapatan dari industry pariwisata
itu akan mengalir keluar sehingga terjadi kebocoran ( leakage ). Solusinya yaitu meningkakan produksi dalam negeri agar
semua sumber daya yang ada di dalam negeri bisa digunakan secara maksimal.
Dampak Lingkungan
Apabila pariwisata memanfaatkan
lingkungan sebagai daya tarik utamanya, misalnya di Bali. Para pelaku
pariwisata menggunakan Sistem pertanian subak sebagai daya tarik utamanya maka
pariwisata telah menjadi sumber inspirasi dalam kegiatan pelestarian
lingkungan, reboisasi terutama dalam hal pelestarian subak di bali. Contoh
lainnya adalah kegiatan menyelam yang dibarengi dengan menanaman terumbu karang
yang belakangan ini banyak dilaksanakan, secara tidak langsung membantu
melestarikan biota laut dan mengkampanyekan perlindungan terhadap biota yang
ada di laut. Pembangunan pariwisata yang tidak terkendali dapat mengakibatkan
banyak dampak negatif bagi lingkungan
misalnya menggunakan lahan produktif untuk pembangunan sarana pariwisata,
pembuangan limbah ke laut dsb. Tri Hita
Karana Award merupakan salah cara untuk membangun kesadaran akan pentingnya membentuk
hubungan yang baik antara manusia dengan lingkungan. Solusi yang lain adalah
dengan memperketat pengawan dan sanksi yang tegas dari pemerintah bagi para
pelaku “nakal”.
Dampak Sosial Budaya
Kehadiran pariwasata dapat
menjadi inspirasi bagi pelesatrian seni dan budaya. Dengan bermunculannya
festival kesenian di berbagai daerah untuk menarik minat para wasatawan, selain
menimbulkan dampak ekonomi secara tidak langung juga untuk melestarikan dan
memperkenalkan seni budaya yang ada di daerah tersebut. Contoh Pesta Kesenian
Bali, Jember Fashion Carnaval dll. Banyaknya wisatawan yang datang dengan membawa
kebudayaannya masing masing apabila masyarakat di daerah tujuan wisata tersebut
tidak memilikin filter yang kuat maka budaya luar yang tidak sesuai dengan
budaya kita akan masuk. Contohnya adalah maraknya pencurian benda suci (
pertime ) dan bernilai sejarah, serta komersialisasi budaya dimana kesenian
yang seharusnya untuk acara sacral tetapi untuk tujuan mendapatkan keuntungan
ekonomi di pertunjukkan sebagai hiburan. Solusinya adalah dengan menambah
pemahaman masyarakat tentang budayanya dan jati dirinya, serta menambah
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pelesatarian benda cagar budaya.
Untuk mengurangi dampak negative dari
pariwisata, maka pariwisata harus dikelola dengan perencanaan yang baik seperti
Sustainable Tourism Development atau
sering disebut dengan Green Tourism, Soft
Tourism, Alternative Tourism, dan Eco Tourism , managemen pariwisata yang
peduli dengan masyarakat miskin ( Pro
Poor Tourism ), dan community based
tourism.
Semoga Bermanfaat ^ ^
Semoga Bermanfaat ^ ^
Terimakasih blognya sangatur membantu saya dalam mengerjakan tugas kepariwisataan
BalasHapus