Senin, 25 Agustus 2014

Dampak Pariwisata Dan Solusinya

Di Chapter sebelumnya aku sdh share info tentang Definisi Pariwisata dan Kepariwisataan.

Dewasa ini semua negara di dunia sedang berkompetisi dalam mempromosikan pariwisata yang ada di negara masing – masing guna  memperoleh manfaat ekonomi dari industry pariwisata salah satunya adalah meningkatnya devisa bagi Negara.  Di lain sisi periwisata juga dianggap sebagai pembawa masalah karena dampak negative yang ditimbulkan darinya. Untuk mengantisipasi dampak negative dari periwisata, maka diperlukan perencanaan pariwisata yang terintegrasi dan menyeluruh. Lima prinsip dalam konsep pembangunan pariwisata yang berkelanjutan yaitu pentingnya strategi perencanaan holistic, pentingnya proses pelestarian ekologi, pentingnya biodiversity & perlindungan warisan manusia, pentingnya pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan bagi generasi di masa yang akan datang, serta tercapainya keseimbangan dan keadilan dan pelunag antar Negara.

Industri pariwisata telah memberikan dampak positif maupun dampak negative sebagai berikut :

Dampak Ekonomi

Kelebihan pariwisata sebagai sebuah produk adalah tidak dapat dikirim kepada konsumen, sehingga untuk menikmatinya konsumen harus datang langsung. Denagn demikian, manfaat ekonomi akan dinikmati oleh banyak pelaku industry pariwisata di daerah tujuan wisata. Mulai dari transportasi, akomodasi, jasa makanan, cendera mata dll. Selain itu dengan adanya kujungan wisatawan ke suatu Negara dapat meningkatkan devisa bagi Negara tersabut misalnya dari sektor perpajakan. Dampak negatifnya adalah apabila sumber ekonomi dimiliki oleh orang asing dan semua produk untuk menunjang industry pariwisata diimpor dari luar maka pendapatan dari industry pariwisata itu akan mengalir keluar sehingga terjadi kebocoran ( leakage ). Solusinya yaitu meningkakan produksi dalam negeri agar semua sumber daya yang ada di dalam negeri bisa digunakan secara maksimal.


Dampak Lingkungan

Apabila pariwisata memanfaatkan lingkungan sebagai daya tarik utamanya, misalnya di Bali. Para pelaku pariwisata menggunakan Sistem pertanian subak sebagai daya tarik utamanya maka pariwisata telah menjadi sumber inspirasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan, reboisasi terutama dalam hal pelestarian subak di bali. Contoh lainnya adalah kegiatan menyelam yang dibarengi dengan menanaman terumbu karang yang belakangan ini banyak dilaksanakan, secara tidak langsung membantu melestarikan biota laut dan mengkampanyekan perlindungan terhadap biota yang ada di laut. Pembangunan pariwisata yang tidak terkendali dapat mengakibatkan banyak dampak negatif  bagi lingkungan misalnya menggunakan lahan produktif untuk pembangunan sarana pariwisata, pembuangan limbah ke laut dsb.  Tri Hita Karana Award merupakan salah cara untuk membangun kesadaran akan pentingnya membentuk hubungan yang baik antara manusia dengan lingkungan. Solusi yang lain adalah dengan memperketat pengawan dan sanksi yang tegas dari pemerintah bagi para pelaku “nakal”.


Dampak Sosial Budaya

Kehadiran pariwasata dapat menjadi inspirasi bagi pelesatrian seni dan budaya. Dengan bermunculannya festival kesenian di berbagai daerah untuk menarik minat para wasatawan, selain menimbulkan dampak ekonomi secara tidak langung juga untuk melestarikan dan memperkenalkan seni budaya yang ada di daerah tersebut. Contoh Pesta Kesenian Bali, Jember Fashion Carnaval dll. Banyaknya wisatawan yang datang dengan membawa kebudayaannya masing masing apabila masyarakat di daerah tujuan wisata tersebut tidak memilikin filter yang kuat maka budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya kita akan masuk. Contohnya adalah maraknya pencurian benda suci ( pertime ) dan bernilai sejarah, serta komersialisasi budaya dimana kesenian yang seharusnya untuk acara sacral tetapi untuk tujuan mendapatkan keuntungan ekonomi di pertunjukkan sebagai hiburan. Solusinya adalah dengan menambah pemahaman masyarakat tentang budayanya dan jati dirinya, serta menambah pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pelesatarian benda cagar budaya.



Untuk mengurangi dampak negative dari pariwisata, maka pariwisata harus dikelola dengan perencanaan yang baik seperti Sustainable Tourism Development atau sering disebut dengan Green Tourism, Soft Tourism, Alternative Tourism, dan Eco Tourism , managemen pariwisata yang peduli dengan masyarakat miskin ( Pro Poor Tourism ), dan community based tourism.

Semoga Bermanfaat ^ ^

1 komentar:

  1. Terimakasih blognya sangatur membantu saya dalam mengerjakan tugas kepariwisataan

    BalasHapus