Selasa, 19 Agustus 2014

Kampung Halamanku

Assalamualaikum~~

Kepala pusing cenut cenut mikirin bookingan hotel masih waiting list ㅠ  ㅠ

Dari pada mumet mending nulis nulis hehehehe ^^

Kemarin Ibu telfon jd inget kampuang nun jauh di mato deh ㅠ  ㅠ

Pengen pulang pengen pulang~~~


Kampung halamanku itu sebuah kota kecil ( lebih ke desa kali ya ^^ ) yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa agak ke timur sedikit sebelum Banyuwangi di pinggir Hutan Baluran ya kira kira 12 kilo lah dari Baluran.



Yup~~ Asembagus. Siapa sih yg g tau Asembagus? pasti banyak yg g tau hahahahahaha ^^


Di sini aku dilahirkan dan dibesarkan, 18thn tinggal di sini membuat tempat ini selalu melekat di dalam ingatan dan tak akan aku lupakan.
Disini orang tercintaku dan handai taulanku berada.
Dari sini pula cerita hidupku dimulai.


Asembagus adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 118,74 Km2 dan jumlah penduduk 47.819 jiwa pada sensus tahun 2004.Sebenarnya peran Asembagus ini penting loh. Karena Jalan Raya Asembagus merupakan jalan penghubung jika kita akan pergi ke Bali dari Surabaya. Jadi disadari atau tidak kalau akan berlibur ke Bali dari arah Surabaya pasti pernah melewai Asembagus. Sebagian penduduk di Asembagus ini adalah Suku Madura jadi jangan heran jika di sini kita bisa menemukan hal - hal yang berbau Madura di sini seperti Rumah Taneyan Lanjang ( Halaman Panjang ), baju khas Madura Pak Sakera, Celurit dan kesamaan budaya dengan Suku Madura yang ada di Pulau Madura termasuk Makana Khasnya. Berikut hal - hal menarik yang bisa anda temukan di Asembagus dan sekitarnya. Cekidot~~




1. Nase' Sodhu



Makanan khas Asembagus yang paling terkenal adalah Nase' Sodhu. Yup, menu inilah yang disediakan Pemkab Situbondo untuk Pak SBY dan rombongan ketika beliau sedang melakukan kunjungan ke Asembagus. Belum ke Asembagus namanya kalau belum makan makanan yang satu ini. Nanti deh aku cariin resep membuat Nasi Sodhu khas Asembagus ^^


2. Pabrik Gula Asembagoes
Pabrik Gula Asembagus ini didirikan oleh Belanda pada tahun 1891 sampai dinasionalisasi pada tahun 1957 oleh Pemerintah Indonesia. Selama 66 tahun sejak tahun 1891 ~ 1957 operasional pabrik ini dilakukan oleh perusahaan Belanda NV Kooy dan Cooster Van Voorhout, dan sekarang pabrik yang terletak di Desa Trigonco ini pengelolaanya dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara XI ( Persero ). Di area pabrik ini masih bisa kita jumpai bangunan lama peninggalan Belanda dan lori yaitu gerbong kereta tebuka untuk mengangkut tebu. Katanya nih gula yang dihasilkan di PG Asembagoes merupakan Gula dengan kualitas terbaik di Indonesia. Bangga kan sebagai Orang Asembagus ^^




3. Perkebunan Tebu


Ada pabrik penggilingan tebu pastilah ada tebunya dong. Sugar Cane  atau yang kita sebut dengan tebu. Selain menghasilkan gula, tebu juga menjadi bahan baku untuk pembuatan Vetsin. Perkebunan tebu banyak kita jumpai di daerah Asembagus ini. Habitat tumbuhan tebu yaitu di daerah panas sangatlah cocok untuk ditanam di wilayah Asembagus yang merupaka daerah dengan curah hujan terendah kedua di Indonesia setelah Palu. Hampir di setiap desa yang ada di Asembagus bisa dijumpai perkebunan tebu. Sebagian masyarakat di sini juga menggantungkan hidupnya dari bertanam tebu ataupun bekerja di pabrik gula. 


4. Pantai Banongan



Kawasan wisata pantai ini terletak di sebelah utara Kecamatan Asembagus. Sebenarnya kawasan ini merupakan daerah pekebunan tebu dan perkebunan kelapa milik Pemda Situbondo, serta kawasan untuk pelatihan TNI. Di sepanjang jalan menuju pantai kita bisa melihat hamparan perkebunan tebu yang luas dan jajaran pohon kelapa yang berjajar rapi sampai ke tepi pantai. Oleh penduduk sekitar daerah pantai ini dijadikan kawasan untuk tempat berwisata karena suasana pantainya yang sepi serta banyaknya pohon kelapa menambah suasana sejuk dan rindang jika berada di sini. Fasilitas seperti warung dan toilet sudah tersedia di sini, jadi pengunjung bisa menikmati indahnya pantai tanpa perlu khawatir jika perut terasa lapar. Di sekitar pantai ini juga pengunjung bisa melihat tempat pembuatan gula aren yang dikelola penduduk sekitar. Pantai ini akan ramai oleh pengunjung pada saat Tahun Baru, banyak hiburan seperti panggung musik yang diselenggarakan di sini. Di pantai ini pula sering diadakan latihan militer oleh personel TNI. Jadi tidak ada salahnya jika melewati daerah Asembagus ini mengunjungi Pantai Banongan sekedar untuk melepas lelah ketika berkendara. Tanyakan saja kepada penduduk di sana pasti semua tau lokasi Pantai Banongan.

5. Pondok Pesantren Salafiya Syafi'iyah


Pada tahun 1328 H / 1908 M, Kiai Syamsul Arifin , putra beliau dan beberapa orang santri yang menyertai dari Madura, membabat dan merambah hutan untuk didirikan sebuah pesantren dan perkampungan. Upaya keras Kiai Syamsul Arifin akhirnya terwujud. Berdirilah sebuah pesantren kecil yang hanya terdiri dari beberapa gubuk untuk difungsikan rumah, musalla dan asrama santri yang waktu itu hanya beberapa orang. Sejak tahun 1914, pesantren kecil itu berkembang bersamaan dengan datangnya para santri dari wilayah sekitar Karesidenan Besuki. Setelah wafatnya Kiai Syamsul Arifin pada tahun 1951, putra beliau Kiai As'ad mendirikannya berbagai lembaga pendidikan, seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, SD, SLTP, SLTA sampai perguruan tinggi. Dalam upaya mewujudkan pendidikan modern sesuai kebutuhan zaman, berbagai lembaga pendidikan kejuruan dan keahlian pun didirikan, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Lembaga Kader Ahli Fiqh Ma’had Aly dan Madrasatul Qur’an sebagai lembaga kajian dan pendalaman ilmu-ilmu Al Qur’an. Termasuk lembaga ekonomi Koperasi. Lembaga-lembaga informal seperti kursus dan pelatihan juga turut mewarnai perkembangannya. ( Sumber : Sukorejo.com )



6. Air Terjun Setancak

Air terjun ini berada tepat di desa Mojosari, kecamatan Asembagus, Situbondo. Untuk menuju tempat ini membutuhkan waktu kurang lebih sekitar  3 - 4 jam dari pusat kota. Nama setancak diambil dari kata  kata “Tancak “ yang dalam bahasa Madura berarti air yang memancar. Hal ini menggambarkan  terbentuknya air terjun Setancak yang keluar dari dalam tanah yang keluar secara tiba-tiba.





Itulah hal - hal menarik yang bisa ditemukan ketika anda sedang transit di Asembagus. Asembagus dulu dan sekarang sudah banyak perubahan. Sudah banyak tempat di Asembagus yang dimodernisasi seperti Pasar Asembagus. Pasar lama yang terlihat sedikit kotor dan terkesan Kumuh sudah digantikan dengan Pasar Sehat Asembagus yang letaknya di seberang pasar lama, dan rencananya bekas pasar lama akan dijadikan taman kota oleh Pemkab Situbondo. Semoga rencana tersebut tetap terealisasi. Amin ^^
Pasar Sehat Asembagus

Pasar Lama Asembagus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar